Belajar ngaji 2 – Iqra’

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, “….adalah ayat 1 surat Al-Alaq. Iqra’ jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah bacalah. Iqra’ jika diartikan dalam bahasa Inggris bukanlah read melainkan recite. Bukan read Quran tapi recite Quran. Jadi Iqra’ maksudnya adalah  bukan membaca suatu tulisan tapi mendalami, menganalisa, merenungkan, meneliti. Kalimat ayat pertama itu haruslah dipahami secara keseluruhan bukan sepotong-sepotong. Jika hanya di pahami “bacalah” saja tanpa menggunakan nama Tuhanmu maka bisa jadi sesat. Hanya mengagungkan dan membenarkan kepintaran logika otak dalam berpikir sehingga menolak atas segala kejaibanNya atau tidak mempercayai adanya campur tangan Tuhan. Semua terjadi karena hukum2 suatu teori.

Otak letaknya di kepala yang posisinya paling tinggi diantara anggota tubuh yang lain. Posisi sujud adalah meletakkan kepala di tanah dimana posisinya paling rendah yang bisa berarti tunduk, tidak sombong, mengakui kebesaranNya, menghamba kepada Maha Pemilik Ilmu. Jika kepala tidak pernah dibuat sujud, kepintarannya hanyalah arogansi mempertanyakan ini itu dengan maksud mendebat bukan mencari kebenaran. Bahkan mempertanyaakan keberadaan/wujud Tuhan dengan logikanya yang terbatas. Inilah konsep dasar dari lahirnya agnostik. Beda tipis dengan atheis. Orang jawa menyebutnya pinter tapi keblinger. [Lanjutkan ngajinya…]

Belajar ngaji 1 -Bismillahirrahmanirrahim

Belajar ngaji #1 – Bismillahirrahmanirrahim

… yang artinya “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”. Kalimat ini biasa diucapkan seorang muslim untuk memulai suatu aktivitas sehingga menjadi bernilai ibadah, contohnya bekerja, belajar, makan, minum dll. Apalagi diiringi dengan niat Lillahita’ala atau hanya karena Allah saja. Pertanyaan dasar yang menjadi fitrah manusia adalah apa tujuan kita hidup di dunia ini? kenapa kita hidup di dunia ini? Allah telah mengatakan bahwa Allah menciptakan mahluk jin dan manusia hanya untuk beribadah kepadaNya. Lihat…untuk beribadah kepadaNya. Bukan untuk bekerja terus menerus sepanjang hidup, bermain-main, bersenang-senang, bercanda dll. Bagaimana hidup di dunia ini? Lalu ibadah yang bagaimana? Ibadah tidak hanya tentang sebuah “ritual” rohani/jasmani saja. Alhamdulillah kita sebagai muslim aktivitas yang bermanfaat dan positif bisa menjadi bernilai ibadah jika dibarengi dengan niat Lillahita’ala dan Bismillah. Selain sholat, puasa, zakat, haji juga termasuk aktivitas harian seperti bekerja, sedekah, belajar, memberi nafkah, menikah, dll.

Kembali kita renungkan lebih dalam dan memikirkan kalimat Bismillahirahmanirahim ini. Sangatlah luar biasa. Allah sebagai satu-satunya Tuhan semesta alam, pencipta ribuan triliun galaksi dengan jarak luas yang super duper besaaarr, pemilik alam semesta jagat raya ini mengenalkan diriNya sebagai Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Pada tahun 2012 foto ruang angkasa berhasil memotret gambar galaxy sejauh 13,3 juta tahun cahaya dari bumi. Subhanallah 13,3 juta tahun cahaya!!. Artinya adalah cahaya (yang kecepatannya +/- 300.000 km per detik) bisa mencapai galaksi tersebut memerlukan perjalanan 13,3 juta tahun. Mudahnya untuk membayangkan kecepatan cahaya itu seperti ini. Ambil senter arahkan ke tembok kemudian nyalakan. Nah sangat cepat kan cahaya senter menuju tembok, hanya sepersekian detik saja. Pencet tombol, cahaya langsung berada di tembok. Bayangkan jika cahaya senter itu untuk menuju tembok memerlukan waktu perjalanan selama 13,3 juta tahun. Sekali lagi, Allah mengenalkan diriNya dengan Bismillahirahmanirahim, dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

[Teruskan mengaji…]